Garisjabar.com- Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 akan terkontraksi -3,1% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 2,97%. Rabu (17/6/2020).
Namun itu, kontraksi itu dipicu oleh penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah kota di Indonesia pada kuartal II-2020 itu.
“Kuartal II kita memperkirakan kontraksi akan terjadi karena PSBB diberlakukan di berbagai tempat yang memilki kontribusi ekonomi nasional terbesar, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Ini akan memengaruhi kinerja kuartal II sebesar -3,1%,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Hal ini, pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang cukup berat, maka untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di Indonesia tetap positif menjadi sesuatu yang luarbiasa.
“Hampir semua lembaga membuat proyeksi kuartal II dari perekonomian Indonesia. Hampir semua membuat prediksi kuartal II itu negatif antara -3 sampai -6,” kata Sri.
Menurut Ia, meyakini ekonomi Indonesia pada kuartal III dan kuartal IV akan kembali membaik. Adapun proyeksi ekonomi secara keseluruhan tahun ini bergantung realisasi pertumbuhan pada kuartal III, akankah lebih baik dibanding kuartal II.
“Pertumbuhan ekonomi (tahun ini) akan sangat ditentukan di kuartal III,” ucapnya. (Rht)