Garisjabar.com- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi tipis 0,02% mom pada Oktober 2019. Namun bila dilihat secara year on year (yoy), terjadi inflasi sebesar 3,13% yoy dengan inflasi kumulatif dari Januari 2019 – Oktober 2019 sebesar 2,22%. Minggu (1/12/2019).
Sehingga, bagaimana proyeksi ekonom terhadap kondisi inflasi nasional pada November 2019.
Hal ini, peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memprediksi inflasi pada bulan November 2019 akan berada di kisaran 0,20% mom tersebut.
Sementara kenaikan harga pada bulan November 2019 tersebut disebabkan oleh faktor musiman, yaitu meningkatnya permintaan menjelang natal dan tahun baru, terutama untuk makanan non beras dan makanan olahan itu.
“Untuk bahan makanan yang menyumbang inflasi adalah daging ayam dan bawang merah, sementara kenaikan harga di bahan pangan olahan yaitu di makanan dan minuman kemasan,” ujar Eric.
Namun bila dilihat secara tahunan kata Eric, inflasi pada bulan November 2019 akan berada di kisaran 3,06% yoy dan inflasi inti akan sebesar 3,21%. Untuk ke depannya, Eric melihat pada tahun 2019 akan terjadi inflasi seebsar 3,0% yoy.
Ekonom Standard Chartered Aldian Taloputra melihat inflasi pada bulan November 2019 akan sebesar 0,21% mom.
Sehingga, bila dilihat secara year on year, Aldian memprediksi inflasi akan sebesar 3,07% yoy atau lebih rendah dari bulan sebelumnya. Inflasi inti diprediksi akan sebesar 3,15% yoy atau menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,20% yoy. (Rht)