Eriko: Menjadi Oposisi Bukan Hal Buruk Dalam Demokrasi

oleh -204 Dilihat



JAKARTA-Garisjabar.com

Wakil Sekretaris Jenderal PDIPPerjuangan Eriko Sotarduga menyebut partai yang semula tak mendukung Joko Widodo saat Pilpres 2019 tak seharusnya bergabung dalam koalisi dan masuk pemerintahan Jokowi periode 2019-2024. 

Menurutnya, Eriko, tak semua partai harus berada dalam pemerintahan sebab hal serupa juga pernah dilakukan PDIP kala Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden selama dua periode. Kamis (4/7/2019).

Hal tersebut, selama 10 tahun PDIP menjadi partai oposisi dan selalu berada di luar pemerintahan. Berkaca dari pengalaman kebelakang, Eriko berkata, menjadi oposisi bukan hal buruk dalam demokrasi. 

“Kenapa semua harus di dalam (pemerintahan), kan, tidak juga. Kenapa semua harus ada di dalam pemerintahan, di luar pemerintahan juga suatu hal yang mulia sama seperti PDI Perjuangan selama 10 tahun ada di luar pemerintahan,”Ujar Eriko di Gedung DPP PDIP, Jakarta Pusat.

Eriko mengatakan, semua adalah pilihan dari kebijakan dalam tubuh partai masing-masing. Tak semua partai bisa dipukul rata seperti kebijakan yang pernah diambil oleh PDIP selama dua periode kepemimpinan SBY 2004 hingga 2014 lalu. 

Yang dikatakan semua partai memiliki jalan dan pilihannya masing-masing. 

“Itu pilihan, tidak bisa kita mengatakan sebaiknya ada di luar, sebaiknya ada di dalam, ada juga partai yang memang tidak biasa untuk di luar pemerintahan,” kata dia. 

Eriko menyebutkan, semua partai saat ini sudah dipastikan tengah melakukan perhitungan untuk periode Pemilu 2024. Mengingat di tahun itu proses regenerasi pemilih sedang terjadi. Maka langkah apapun yang diambil saat ini tentu akan berpengaruh pada Pemilu 2024 mendatang. (Red)

“Semua tentu memperhitungkan tahun 2024, tahun 2024 itu kan proses regenerasi berjalan, proses pergantian pemerintahan berjalan, ini kalau tidak ada perubahan yang mendasar ya, sekali lagi dengan asumsi tersebut, sehingga semua partai sudah jauh untuk ke 2024,”Ucapnya

Hal tersebut,peta koalisi politik pasca Pilpres 2019 kembali mendapat sorotan. Muncul wacana soal merapatnya sejumlah partai koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, ke barisan koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.

Namun,Koalisi Prabowo-Sandi sendiri dihuni empat partai utama yakni Gerindra, PKS, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat. Dari empat partai itu, PAN dan Demokrat paling santer diberitakan berpeluang menyeberang ke koalisi pendukung Jokowi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *