PURWAKARTA, garisjabar.com- Tempat prostitusi di kawasan Cilodong, Kabupaten Purwakarta yang sempat Dedi Mulyadi bersihkan tahun lalu.
Namun kini ramai kembali bangunan-bangunan liar yang memakan bahu jalan dijadikan tempat prostitusi yang berdekatan di kawasan Tajug Gede.
Hal itu menyusul adanya dugaan bisnis prostitusi di kawasan tersebut.
Asep menyebutkan, kawasan itu tak lagi menjadi tempat prostitusi karena wajah Cilodong telah berubah menjadi Tajug Gede yaitu tempat ibadah.
Dilansir dari YouTube Dedi Mulyadi Channel, Kamis (17/11/2022) saat mendatangi tempat tersebut, Dedi Mulyadi dengan seorang perempuan yang merupakan pekerja seks komersial (PSK). Namun itu, seakan menyindir Anne Ratna Mustika yang merupakan Bupati Purwakarta.
Dedi Mulyadi akan tetap membereskan tempat tersebut walaupun itu bukan kewajibannya.
Ungkapan Dedi Mulyadi itu, sebenarnya bukan menyisir Anne Ratna Mustika namun sebaliknya untuk dirinya sendiri yang menguasai kawasan Cilodong termasuk Tajug Gede yang konon Dedi Mulyadi adalah ketua DKM Tajug Gede Cilodong.
“Setahu saya yang mengurus kawasan Cilodong itu Dedi Mulyadi, dan dia itu pengurus DKM kalau menyalahkan bupati jadi keran,”kata Asep Sefulloh salah seorang Warga Kampung Cilodong. Sabtu (19/11/2022).
Asep juga menyayangkan sikap Dedi Mulyadi mantan bupati dan saat ini sebagai anggota DPR RI namun hanya mengurus Purwakarta yang sudah jelas ada pemimpinnya.”Dedi Mulyadi itu anggota DPRI RI tapi ngacak-ngacak Purwakarta kerjaannya dan ingin kuasai,”ungkap Asep.
Asep mengatakan, kalau mau membereskan kawasan Cilodong, itu sudah menjadi kewajiban Dedi Mulyadi selaku Pengurus DKM Tajug Gede Cilodong tidak usah berkoar-koar dan dijadikan bahan konten Youtubenya.
Asep pun menyayangkan sikap arogansi Dedi Mulyadi yang kerap kasar kepada masyarakat kecil, seolah-olah membantu masyarakat tetapi dijadikan konten youtube, sementara keluarganya dibiarkan digugat cerai tidak terima. (Rsd)
