Ketua DPRD Purwakarta Tak Etis dan Manuver

oleh -223 Dilihat

PURWAKARTA, garisjabar.com- Pernyataan Ketua DPRD Purwakarta Ahmad Sanusi melalui pemberitaan di media online menyebutkan bahwa atas ulah Bupati. Hal itu, dengan tidak menghadiri undangan dan termasuk undangan rapat kerja bisa memicu timbulnya pemboikotan rapat paripurna.

Menurut Agus Yasin, ini adalah pernyataan yang tidak proporsional sehingga pertanyaannya seperti itu, apakah ungkapan itu benar atas keluhan anggota DPRD atau manuver ketua DPRD yang juga menjadi Sekretaris DPD Golkar Purwakarta

Namun sebagaimana diketahui DPRD memiliki tiga fungsi, yaitu legislasi yang berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah. Sehingga kewenangan dalam hal anggaran daerah (APBD) serta pengawasan, dan kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.

Kata Agus Yasin, terkait ketidak hadiran atas undangan rapat kerja diantaranya, hal ini sangat memalukan dijadikan dasar untuk menyerang Bupati.

“Karena yang namanya rapat kerja menyangkut dengan keteknisan, maka Bupati cukup mendelegasikan kepada pimpinan-pimpinan OPD atau bagian di Setda secara linier,”kata Pengamat Politik Agus Yasin. Jumat (28/7/2023).

Artinya, Agus Yasin mengatakan, untuk apa Bupati harus turun sendiri menghadiri rapat setingkat rapat kerja. Secara hirarkis urusan pelaksanaan pemerintahan dan birokratis serta teknis dikomandoi oleh Sekretaris Daerah, dan Bupati sebagai pemilik kewenangan dan kebijakan dengan undangan yang disampaikan DPRD untuk rapat kerja akan memerintahkan OPD atau bagian yang relevan untuk menghadirinya.

Agus Yasin menyebutkan, maka apabila dimaknai pernyataan Ketua DPRD dengan melontarkan kemungkinan akan ada pemboikotan rapat paripurna seperti tahun sebelumnya.”Ini mengandung kecurigaan jangan-jangan sedang mengatur “drama” politik picisan lagi. Apabila persoalan seperti itu dijadikan alasan termasuk lemahnya komunikasi politik Bupati kepada DPRD,”ungkap Agus Yasin.

“Sekarang tinggal perlu tanya melalui Ketua DPRD, titik lemahnya dimana dan apa sebenarnya yang sedang diminta ? Lalu timbul dalih-dalih yang kurang bermakna dengan alasan yang kurang mengena juga,”ucap Agus Yasin. (Rsd)