Anggaran OPD Belum Terserap Secara Optimal

oleh -444 Dilihat

Garisjabar.com- Anggaran untuk beberapa kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum terserap secara optimal. Hal ini, terlihat dari pencapaian realisasi keuangan meski telah memasuki triwulan ketiga.

Namun berdasarkan data rekapitulasi realisasi pada Agustus tahun 2019 dari Bagian Administrasi Pengendalian Pembangunan (Adalbang), seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menunjukkan serapan anggaran baru Rp50,744,434,131 atau 15.26 persen dari anggaran sebesar Rp332,469,334,761.

Sehingga, OPD lain yang mendapat anggaran tebal adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dari anggaran Rp368,831,688,966, baru terserap Rp24,074,905,670 atau 6,53 persen. Kemudian, Dinas Kesehatan dari Rp267,860,163,279, serapan anggaran baru mencapai Rp88,475,147,031 atau 33.03 persen.

Selanjutnya, Dinas Perumahan dan Pemukiman dari anggaran Rp167,099,609,334, baru terserap Rp74,082,060,479 atau 44,33 persen. Sedangkan yang terakhir adalah Dinas Pendidikan dari anggaran Rp626,424,156,161, tercapai baru Rp289,410,331,027 atau 46.20 persen.

Menurut, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menegaskan, bahwa pencapaian realisasi serapan anggaran hingga Agustus itu akan menjadi bahan evaluasi nanti pada 10 Oktober. Sebab, pihaknya juga memiliki kewajiban untuk melaporkan ke pemerintah pusat.

“Jadi tanggal 10 Oktober kita akan coba evaluasi secara detail untuk memahami kendala dan permasalahannya,” ujar dia.

Ade menambahkan, melihat kondisi itu dari yang sudah-sudah biasanya tidak sejalannya antara realisasi kegiatan fisik dengan serapan anggaran.

“Pihak ketiga dalam pencairan anggaran cenderung ditunda sampai akhir tahun. Jadi solusinya kepala dinas diminta menginformasikan harus sesuai,” kata Ade.

Ade mengatakan, kedepan bagi OPD yang mendapat anggaran cukup tinggi, seperti Dinas PUPR, Dinkes dan Disdik, apabila nanti serapannya kurang atau tak bisa melakukan lelang akan dievaluasi. Begitu sebaliknya, OPD yang dinilai baik dalam hal ini akan mendapatkan penghargaan.

“Kita lihat akhir tahun ini. Reward and punishment pasti kita buat karena selama ini belum pernah. Tapi saya berharap pembangunan fisik sudah 40 persen ini, dan hanya tinggal penyerapanan anggaran saja,” ucapnya. (Rht)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *