Garisjabar.com- Terkait ambruknya atap ruang rapat paripurna DPRD Kota Bogor, Pendiri Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Bogor Raya (LBH KBR) Sugeng Teguh Santoso meminta penyebabnya segera dibongkar dan aparat terkait untuk memeriksa sejumlah pihak.
“Periksa proses lelang hingga terpilihnya kontraktor, periksa konsultan pengawas, periksa kontraktor (kontraktor harus diminta terbuka apakah ada dana yang mengalir pada pihak-pihak tertentu sehingga muncul dugaan adanya tindakan menurunkan kualitas atau spek bangunan,” ujar Sugeng Sekjen PERADI. Rabu (30/10/2019).
Namun, tak hanya itu, Sugeng mengatakan, perlu juga diperiksa Pejabat Pembuat Komitmen terkait proses pelaksanaan mulai dari Nol sampai dengan serah terima, lalu periksa juga TP4D sebagai tim yang mengawal pembangunan di Kota Bogor.
“Periksa juga Sekdakot mengenai tanggung jawab pengawasannya, termasuk Wali Kota Bogor,” kata dia.
Sebelumnya, Minggu lalu Sekretaris DPRD Kota Bogor, Boris Derarusman menjelaskan bahwa peristiwa robohnya atap ruang paripurna DPRD Kota Bogor terjadi saat hujan angin disertai hujan deras.
“Penyebab ambruknya sebilan atap tersebut, akibat angin disertai hujan deras yang melanda Kota Bogor Sabtu kemarin,” ucapnya. (Rht)