PURWAKARTA, garisjabar.com- Dinamika Partai Golkar Purwakarta setelah mundur dan kaburnya Dedi Mulyadi dan (AHB) Maula Akbar beserta kroninya ternyata bukanlah terpuruk. Malah sebaliknya, di bawah kendali Sekretaris DPD Partai Golkar Purwakarta Ahmad Sanusi.
Namun saat ini DPD Golkar Purwakarta semakin menunjukan soliditas yang tinggi dengan seluruh pengurusnya.
Sementara seakan tidak merasakan kehilangan, bahkan terkesan leluasa menggerakkan mesin partai sampai ke level bawah. Sebuah pembuktian bahwa mereka ingin menunjukan secara jujur. Tanpa dua tokoh sentral dan para pendulumnya, ternyata lebih bersemangat bahu membahu untuk mengelola partai lebih baik dan memiliki marwah.
Ahmad Sanusi semakin terlecut responsibilitas dan berani mengambil komando tanpa sungkan. Namun, karena merasa menjadi kewajiban serta sudah tidak ada lagi yang kerap merintangi semangatnya.
“Itu bukan tanpa alasan, selaku Sekretaris DPD Partai Golkar Purwakarta sudah barang tentu harus menjadi motivator dan dinamisator bagi pengurus-pengurus lainnya yang loyal pada partai,”kata Pengamat Politik Agus Yasin. Rabu (17/5/2023).
Agus Yasin menyebutkan contoh kecil yang bisa dibuktikan, itu adalah bagaimana Ahmad Sanusi menampakan dirinya sebagai tokoh penting di tengah keadaan darurat yang melanda Partai Golkar Purwakarta.
Selain itu, dan bagaimana gambar dia terpampang dalam media dengan gambaran yang menyiratkan semangat untuk membentengi Partai Golkar Purwakarta.
Tidak ada kata terlambat selama bisa diperbuat, namun saatnya berbuat sesuatu demi partai itulah kewajiban. Tak hanya itu, doktrin adalah landasan dari militansi, yakni ketangguhan dalam berjuang menghadapi situasi.
Kata Agus Yasin, pantang surut melaksanakan amanah yang diemban dalam semangat di bawah panji Partai Golkar untuk tetap berjaya di Purwakarta. (Rsd)