PURWAKARTA, garisjabar.com- Proyek Pekerjaan (Drianase) di wilayah Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, diduga proyek siluman, pasalnya papan nama tidak di pasang.
Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek.
Selain itu, memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
Pantauan media garisjabar.com pekerjaan proyek tersebut tidak ada pengawasan sehingga fakta yang ditemukan di lapangan. Selain itu, penggunaan material tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan pemasangan tidak sesuai dengan petunjuk teknis gambar.
Kepala Desa Cadasmekar Endin mengatakan, saat di komfirmasi soal pembangunan saluran air drianase yang berada di wilayah tersebut, belum tahu persis anggaran pembangunan itu dari mana dan juga tidak tahu pelaksana pembanguan proyek drianase itu.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran,”katanya. Sabtu (9/7/2022).
Menurutnya, tidak ada yang datang ke pihak kami dan sampai sekarang pihak pelaksana proyek pun belum ada.”Kita kebingungan jika ada yang bertanya-tanya pembanguan proyek gimana,”ucap Endin.
Salah satu warga setempat Usen membenarkan, adanya pembangunan drianase tersebut yang tidak ada papan nama dan sumber anggarannya pun tidak jelas sehinga pelaksana pembangunan tidak tahu.
“Siapa pemiliknya, di setiap titik lokasi tidak di sertai papan nama di lapangan,”kata Usen.
Kata Usen, banyak warga yang menganggur ingin bekerja karena sudah lama tidak bekerja selam Covid-19.
“Tapi pelaksana pembangunan proyek pun tidak pernah terlihat,”ujar Usen. (Rsd)
