BNN Kota Bandung Gelar Dialog Interaktif Remaja Sigab

oleh -127 Dilihat

BANDUNG, Garisjabar.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung, menggelar dialog interaktif remaja SIGAB (Siaga Lawan Narkoba) dalam rangka pembentukan remaja teman sebaya anti narkotika di Hotel Grand Guci Jl. Pasirkaliki, Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/7/2022).

Namun kegiatan dialog interaktif masih berlangsung dari hari Senin sampai hari kamis ini diikuti sebanyak 10 orang remaja perwakilan dari berbagai komunitas, organisasi, serta perwakilan dari kelurahan bersinar (bersih narkoba) yang ada di Kota Bandung. Pelaksanaan kegiatan itu berlangsung selama empat hari

Ketua Pelaksana Saras Putri Utami Subkor P2M BNN Kota Bandung mengungkapkan, remaja adalah fase transisi dari anak-anak menuju dewasa. Usia seperti ini rentan terlibat perilaku serta berisiko.

Selain itu, remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tertarik pada hal-hal baru. Namun, mereka pun siap mengambil resiko.

Menurut Saras, hasil penelitian BNN RI Tahun 2021, menunjukkan bahwa penyalahguna narkoba di kalangan pelajar sampai mahasiswa sebagian besar alasannya diawali dari ajakan teman-temannya sehingga mereka rasa ingin tahu atau coba-coba.

Selanjutnya, dengan alasan bersenang-senang masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Pada masa ini mereka akan mengadopsi pandangan dari teman sebaya atau teman sekelompoknya.

Sedangkan acara dialog interaktif remaja SIGAB tersebut, kata Saras, merupakan kegiatan prioritas nasional (PN) BNN RI. Hal ini, dengan cara melalui pendekatan.

Saras beraharap para remaja dapat membentengi diri, sehingga mereka di tengah-tengah lingkungannya, bisa menjadi agen perubahan dalam upaya mencegah dan menyelematkan teman sebaya dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba.

Hal senada juga disampaikan, seorang narasumber, Primadia M Eka Putra, S.psi, remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga rentan terhadap prilaku-prilaku buruk.

Upaya pencegahannya, tentu seseorang remaja harus memproteksi diri melalui mengenali diri sendiri dan mengendalikan emosi juga perasaan.

Lanjut Prima, setiap orang harus memiliki sikap assertif, yaitu kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan dirasakan dan dipikirkan, dengan tetap menjaga dan menggargai hak-hak serta perasaan pihak lain.

“Kita harus berani menolak atau mengatakan tidak apabila hal itu bertentangan dengan perasaan mu. Namun tentu harus disampaikan dengan komunikasi yang baik,”kata Prima.

Sementara itu, acara dialog tersebut, diisi dengan sejumlah narasumber berkompeten, selain Primadia, narasumber lainnya, dr. Elvine Gunawan, S.Km, Susana Laorensia, S.Km, Vibry Carira, M.Psi, Randi Tama, S.IKom, Gilang Fajar Shadiq, M.Hum dan Ricky Hans Tinggogoy, S,I.Kom. (Frn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *