Garisjabar.com– Warga Kampung Tuna Netra di Jalan Seduduk Putih, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 3 Palembang, menolak rencana pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang akan dikerjakan oleh Dinas Perkimtan Kota Palembang di pemukiman mereka.
Ketua DPD Pertuni Sumsel, Iwan Susanto, menegaskan bahwa warga Kampung Tuna Netra tidak ingin direlokasi ke Rusunawa, meskipun Wali Kota Ratu Dewa menawarkan hunian di lantai dasar.
“Kami sudah hafal dengan pemukiman di sini, kami juga sudah puluhan tahun tinggal di sini dan juga pekerjaan kami sudah ada di sini,” kata Iwan. Selasa (30/9/2025).
Iwan menjelaskan bahwa kampung mereka sudah memiliki fasilitas yang memadai, seperti Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Mushola, klinik pijat, dan kantor organisasi Pertuni. “Nanti kalau kami digusur, otomatis kami akan memulai dari nol lagi,” ujarnya.
Warga Kampung Tuna Netra tidak meminta rumah dirubah oleh pemerintah, karena mereka sudah nyaman dengan kehidupan mereka saat ini.
“Untuk kami, tegas menolak pembangunan Rusunawa di wilayah kami. Silahkan membangun di tempat lain karena masih banyak lahan milik pemerintah di wilayah lain,” ucap Iwan.
Senada dengan Iwan, Nuryadi, Ketua RT 30 Kampung Tuna Netra, juga menolak rencana pembangunan Rusunawa di wilayah mereka.
“Penolakan ini kami sampaikan karena kehidupan warga di sini sudah nyaman dan tidak mengganggu kehidupan orang lain,” kata Nuryadi.
Kampung Tuna Netra di Jalan Seduduk Putih Palembang ini sudah berdiri sekitar 50 tahun yang lalu sejak 1974, dan dihuni oleh 140 KK dengan 456 jiwa.
Sementara itu, warga membangun sendiri rumahnya dengan luas bervariasi, dan memiliki listrik dan air yang dipasang secara mandiri. (Syaiful)