PURWAKARTA, garisjabar.com- Viral, seorang warga bernama Dini Handayani (30) dalam akun facebooknya @Dinhand asal Desa Cihuni, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, meluapkan keluh kesahnya di media sosial facebook terkait sikap Kepalap Desanya, Tatang Suhenda saat dirinya hendak mengurus surat tanah tersebut. Kamis (7/1/2021).
Namun itu, Dini mengatakan pada Rabu (23/12/2020) dirinya mencoba mengurus surat tanah tersebut dengan datang ke Kantor Desa Cihuni. Kemudian, hingga Rabu (6/1/2021) surat-surat itu tak kunjung selesai, sehingga dirinya memutuskan untuk menghubungi pihak desa.
“Saat pembuatan itu beliau (kades) bilangnya nanti dikabarin. Akhirnya, saya chat duluan. Ternyata tetap saja harus keluar sekian uang (Rp 10 juta). Padahal tujuan saya datang ke desa karena saya mau mengurus surat-surat sendiri tanpa adanya perantara,” kata Dini.
Sehingga ketika mendapatkan perlakuan semacam itu, Dini mencoba mengambil kembali dokumennya dengan menghubungi kades tersebut namun tak direspon.
“Ya sudah saya datangi langsung ke Kantor Desa Cihuni. Tapi, pegawainya bilang pak Lurah sedang sakit, pegawainya bilang sore saja untuk mengambil dokumen. Namun, saya katakan besok saja,” ujarnya.
Ketika dirinya sudah di Kantor Desa Cihuni, dirinya menghubungi kembali kades tersebut tetap tak mendapatkan respon hanya dibaca saja chatnya. Kemudian, pada Kamis (7/1/2020), dirinya datang kembali ke desa. Namun, aparat desa menyebut dokumennya tak ada.
“Saya sudah mulai kesal masa dokumen dibawa ke rumah pak lurah. Akhirnya petugas desa mengantar saya ke rumah lurah, sampai di sana saya langsung dibentak-bentak olehnya. Padahal kan saya hanya mau ambil dokumen saja,” katanya.
Kemudian, dalam video yang juga diunggah oleh Dini tampak Kades Cihuni mengaku dirinya sedang sakit dan meminta Dinhand untuk mengerti sebab kades tersebut telah memerintahkan kepada petugas desa terkait surat tersebut. (Rsd)