Wakil Ketua DPRD Pali, Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

oleh -410 Dilihat

Garisjabar.com- Sebanyak 64 siswa di Kecamatan Talang Ubi Palembang diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (5/5/2025).

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Firdaus Hasbullah, mendesak pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan evaluasi total terhadap pelaksanaan Program Prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).

Namun, desakan ini menyusul insiden keracunan massal yang menimpa puluhan pelajar di Kecamatan Talang Ubi.

Sebanyak 64 siswa dari lima sekolah di Kecamatan Talang Ubi harus dilarikan ke RSUD H. Anwar Makakil Talang Ubi akibat keracunan diduga setelah mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Firdaus menyatakan keprihatinannya atas musibah yang dialami anak-anak sekolah yang seharusnya mendapat manfaat dari program MBG.

“Program prioritas seperti ini seharusnya dipersiapkan secara matang dan menyeluruh, bukan terburu-buru, agar tidak menimbulkan kejadian tragis seperti yang terjadi di Pali hari ini,” kata Firdaus. Selasa (6/5/2025).

Firdaus juga menyoroti peran Badan Gizi Nasional sebagai lembaga pelaksana program MBG.

Menurutnya, badan tersebut harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat dan komprehensif, mulai dari pemilihan bahan makanan, proses memasak, pengepakan, hingga distribusi ke sekolah-sekolah.

“SOP yang lemah dan pengawasan yang kurang bisa membahayakan keselamatan anak-anak. Jangan sampai program yang niatnya baik justru menimbulkan bencana kesehatan,” ujar Firdaus.

Ia mendesak agar investigasi dilakukan secara menyeluruh dan transparan serta meminta pemerintah untuk menjamin keamanan setiap makanan yang disajikan dalam program nasional ini.

Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji, menyatakan bahwa penyebab pasti keracunan masih dalam proses pemeriksaan. “Ada 64 anak dari 5 sekolah di Kecamatan Talang Ubi yang dilarikan ke rumah sakit,” kata Iwan.

Ia menambahkan bahwa sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk diuji.

Menurut Iwan, saat ini kondisi puluhan siswa tersebut mengalami sakit perut, kepala pusing dan mual. Saat ini pihaknya sedang menunggu hasil agar para siswa segera diberi obat.

“Untuk lima sekolah yang terdampak keracunan di antaranya SDN 28, SDN 25, dan SMP untuk dua sekolah lagi saya lupa tapi tapi semuanya dalam penangganan,” ucapnya. (Syaiful Jabrig)