Viral Anak Balita Dianiaya Orang Tua di Purwakarta

oleh -313 Dilihat

Garisjabar.com- Sebuah vidio pendek berdurasi 8,5 detik yang tersebar melalui grup aplikasi pesan singkat membuat masyarakat geram. Jumat (4/7/2025).

Video tersebut memperlihatkan balita berusia sekitar 2 tahun menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh orangtuanya.

Dalam video tersebut, balita yang diketahui berjenis kelamin perempuan tampak menangis kesakitan.

Dari data yang didapat, diketahui peristiwa ini terjadi di salah satu Kampung Cibenda Sari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.

Ironisnya, momen kekerasan tersebut direkam oleh pelaku dan vidionya beredar luas di media sosial sejak Kamis (3/7/2025).

Ia tanpa rasa iba mengangkat dan membalik tubuh putri kandungnya yang masih balita. Tidak hanya itu, pada video lainnya, DH sebagai orang tuanya tampak menginjak dan memukul sang anak dengan brutal.

Menurut keterangan warga sekitar, aksi bejat DH dilakukan lantaran sakit hati ditinggal pergi istrinya.

Pelaku sengaja merekam vidio penyiksaan terhadap anaknya untuk dikirim ke sang istri, dengan maksud menekan agar istrinya mau kembali ke rumah.

“Memang sering melakukan kekerasan, bukan cuma ke anak, tapi juga istrinya. Kami warga sudah lama tahu, tapi tidak ada yang berani menegur karena perangai DH yang dikenal bengis dan arogan,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.

Video yang beredar luas membuat jajaran Polsek Cibatu bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian. Namun, DH diketahui sudah lebih dulu melarikan diri dan kini berstatus buronan.

Kanit Satreskrim, Aiptu Wahyudin, SH, Polsek Cibatu, menegaskan pihaknya berkomitmen menangkap pelaku secepatnya.

“Kasus ini akan kami tangani secara profesional. Kami terus melakukan pengejaran hingga pelaku tertangkap dan diproses sesuai hukum,” ujarnya.

Korban yang masih balita sudah diamankan oleh pihak keluarga terdekat untuk mendapatkan perlindungan dan pendampingan.

Perbuatan tersebut memicu kemarahan warga setempat. Mereka mendesak aparat penegak hukum bertindak tegas dan tidak memberi ruang bagi pelaku kekerasan dalam rumah tangga.

“Kami berharap polisi benar-benar serius menangkap pelaku. Hukuman yang berat harus dijatuhkan. Tidak ada toleransi untuk orang tua yang menyiksa darah dagingnya sendiri,” ucap salah seorang warga dengan nada kesal. (Rsd)