Ungkapan Wakil Bupati Aming Tak Elok Mempermalukan Dirinya Sendiri

oleh -308 Dilihat

PURWAKARTA, garisjabar.com- Pengamat Kebijakan Publik Kabupaten Purwakarta Agus Yasin menyikapi soal pernyataan Wakil Bupati Aming yang menyatakan kapok selama 4 tahun mendampingi Bupati Anne Ratna Mustika.

Sementara hanya tiga bulan menikmati gaji dan tunjangan akibat dijaminkan ke Bank untuk bayar utang bekas biaya Pilkada.”Ini sebuah pernyataan yang memalukan dan mempermalukan dirinya sendiri,”kata Agus Yasin. Senin (12/12/2022).

Namun Agus Yasin menyebutkan, tamparannya tidak kuat dan hanya sekali, mungkin kali ini menjadi dua kali.

Menurut Agus Yasin, kenapa baru sekarang diungkapkan, sehingga curahan hatinya dikemukakan kepada orang yang jelas selama ini yang membuat dirinya dimarginalkan. Selain itu, juga Aming karena sikap yang tak beretika dan membangkang saat berbicara.

Agus Yasin pun mengatakan, sekarang Wakil Bupati itu sudah menyandang gelar sarjana, sepatutnya tidak bersikap seperti anak kecil yang terbujuk karena akan diberi jajan. Memang aneh, sepertinya “keluguan” Wakil Bupati itu dimanfaatkan untuk dijadikan “istrumen”. Yang secara tidak langsung tujuannya untuk merusak kredibilitas Bupati.

“Kalau seluruh hak keuangannya selama dijaminkan ke Bank, dengan alasan untuk melunasi hutang bekas biaya Pilkada. Sebenarnya itu urusan pribadi dan tidak perlu dipublikasi, apalagi dijadikan konten yang dimanfaatkan untuk kepentingan dan keuntungan pihak tertentu.”ujar Agus.

Agus Yasin juga mempertanyakan, berapa sih modal yang dikeluarkan waktu mengikuti Pilkada. Dan berapa yang bisa diperoleh dari pinjaman Bank sesuai kedudukannya sebagai Wakil Bupati ? Apakah bisa tertutupi ?

“Hati-hati, ungkapan Wakil Bupati itu bisa dianggap “kebohongan publik” jika bertolak belakang dengan yang sebenarnya. Dan pernyataan selalu minta uang terhadap istrinya, akhirnya akibat hak-hak keuangannya dibayarkan ke Bank. Ini bisa dianggap melecehkan “etika jabatan”, dan bisa juga diartikan lain yang secara tidak langsung tertuju pada kebijakan Bupati,”kata Agus.

Menurutnya, sepatutnya Wakil Bupati punya sikap dan harga diri, terutama terhadap perundungan secara publis yang dikakukan seseorang. Ingat jabatan Wakil Bupati identik dengan marwah daerah, jadi harus berani menunjukkan etikanya tanpa terkecuali terhadap orang yang merasa berjasa, walau pun orang tersebut yang sebenarnya memperdaya dan memanfaatkan kelemahannya.

“Apapun alasannya, yang dilontarkan Wakil Bupati itu tidak pantas. Karena selain “merusak” kredibilitas dirinya, juga dianggap “dibuat manfaat” oleh pihak tertentu seolah disharmonisasi di pucuk pimpinan Pemda,”ucap Agus.

Agus Yasin mengingatkan, jangan sampai akibat itu membikin orang orang yang memiliki kaitan sesuatu dengan Wakil Bupati akhirnya tersulut dan mendorong untuk diusut kembali. (Rsd)