Tahun Depan, Porsi Penerbitan SBN Capai 84 Persen

oleh -207 Dilihat

Garisjabar.com- Pemerintah mengandalkan pasar dalam negeri dalam penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) di tahun depan. Sehingga Kementerian Keuangan menetapkan, porsi penerbitan SBN domestik mencapai 84% dari total penerbitan SBN secara Bruto. 

Dan untuk kebutuhan pembiayaan tahun depan, Direktorat Jenderal  Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu berencana menerbitkan SBN secara Bruto sebesar Rp 735,52 triliun pada tahun 2020 nanti.

Hal ini, porsi penerbitan SBN rupiah ditargetkan sebesar 77,56%, sedangkan pinjaman dalam negeri 0,4%. 

Namun penerbitan SBN rupiah terbagi menjadi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) dengan porsi masing-masing 74% dan 26%.  Sebagian besar dari SBN rupiah akan diterbitkan melalui mekanisme lelang.

“Lelang SUN dan SBSN tahun depan akan dilakukan masing-masing sebanyak 24 kali,” ujar Dirjen DJPPR Luky Alfirman, Senin (16/12/2019). 

Sementara, penerbitan melalui mekanisme non-lelang dilakukan lewat private placement atau penerbitan SBN ritel. Luky menyampaikan, penerbitan SBN ritel tahun depan nilainya berkisar Rp 40 triliun sampai dengan Rp 60 triliun. 

Sehingga, pemerintah hanya akan menerbitkan SBN Valas dengan porsi sekitar 14%-18% dari total SBN bruto, sedangkan porsi pinjaman luar negeri sekitar 6,5%.

Menurut, Luky, SBN Valas rencananya masih akan terbit dalam tiga denominasi yaitu dollar Amerika Serikat (USD bond), yen (Samurai bond), dan euro (Euro bond).

“Jadi ada penerbitan USD global bond, USD global sukuk dengan rencana format green bond sebagianya, Samurai bond, dan Euro bond,” ucapnya. (Rht)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *