Garisjabar.com- Sejumlah ormas yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Independen Perjuangan (GRIB JAYA)) serta Ormas Kujang Pajajaran Nusantara melakukan aksi demo di depan Kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Subang.
Sementara, aksi tersebut dipicu oleh ketidakpuasan terhadap hasil Pilkada 2024, yang diwarnai praktik politik uang (money politics) yang menguntungkan salah satu pasangan calon.
Dengan kedatangan sejumlah ratusan ormas yang tergabung ke Kantor Bawaslu Subang, mereka sambil membawa spanduk yang bertulisan”Tolak Politik Uang”.
Ketua Umum Kujang Pajajaran Nusantara, Yoga Swara Firdaus menyampaikan, bahwa aksi ini bertujuan untuk menegakkan demokrasi yang adil dan jujur.
“Sebagai sosial kontrol, kami prihatin dengan kondisi demokrasi di Kabupaten Subang yang tercoreng oleh politik uang yang terstruktur, dan sistematis, juga masif. Praktik ini bahkan tersebar terang-terangan di beberapa kecamatan,” kata Yoga Swara Firdaus, Kamis (5/12/2024).
Menurutnya, kecurangan yang terjadi di Pemilu 2024 mematikan demokrasi di Indonesia. Kecurangan yang terjadi ini sama dengan mematikan demokrasi.
Tak hanya itu, Yoga Swara Firdaus pun memiliki bukti berupa video yang menunjukkan adanya praktik politik uang yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon.
“Kami menuntut Bawaslu untuk menindaklanjuti hal ini dengan tegas. Jika terbukti ada pelanggaran, kami meminta Pilkada dikaji ulang,” ujarnya.
Pihaknya tak puas dengan jawaban yang dilontarkan pihak Bawaslu menjawab dengan normatif.
“Kami ingin kejelasan, apakah Bawaslu mengakui adanya praktik money politics ini atau tidak? jika terbukti, kami meminta langkah konkrit dari mereka untuk menjaga integritas demokrasi di Subang,” ucap Yoga.
Meski suasana sempat memanas ketika massa menuntut jawaban dari Bawaslu. GRIB JAYA dan Ormas Kujang Pajajaran Nusantara menyatakan akan terus mengawal isu ini hingga tuntutan mereka terpenuhi. (Rsd)