Garisjabar.com- Sekolah SMP Negeri 1 Purwakarta (Spensa) menggelar aksi peduli lingkungan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2025 dengan “menyulap” 580 kilogram sampah plastik menjadi ekobrik.
Namun, ekobrik atau ecobrick ini adalah botol plastik bekas yang diisi padat dengan sampah plastik untuk membentuk bata ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk konstruksi bangunan, furnitur dan lainnya.
Kepala SMPN 1 Purwakarta, H. Patoni mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan implementasi program Tatanen di Bale Atikan (TDBA), yang mengajarkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan kepada para siswa tersebut.
“Momentum Harkitnas 2025 ini kami manfaatkan untuk membangkitkan kesadaran lingkungan, khususnya di kalangan pelajar,” ujar Patoni kepada wartawan. Selasa (20/5/2025).
Selain itu, sampah plastik masih menjadi permasalahan besar di Indonesia, dan melalui konsep TDBA, pihaknya mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam pengelolaan sampah melalui pembuatan ekobrik.
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program tahunan sekolah yang telah dijalankan sejak 2022, dan menjadi wujud nyata kepedulian terhadap isu lingkungan,” kata Patoni.
Menurutnya, ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya menargetkan lima botol ekobrik per kelas, tahun ini setiap siswa diminta membuat satu botol secara individu. Hasilnya, terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah ekobrik yang diproduksi.
“Produksi tahun ini meningkat drastis. Kami berhasil membuat banyak kursi dari hasil ekobrik tersebut. Ini menunjukkan tingginya antusiasme siswa serta dukungan yang luar biasa dari para orang tua,” ungkap Patoni.
Ia pun menyebutkan, sebagian besar proses pembuatan ekobrik dilakukan di rumah masing-masing siswa, dengan memanfaatkan sampah plastik dari lingkungan sekitar. Hal ini sekaligus menumbuhkan kesadaran keluarga terhadap pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga.
“Sebulan sebelum kegiatan, kami sudah mengirim surat edaran kepada orang tua siswa agar turut mendukung. Jadi, jika ada anak-anak yang meminta sampah plastik bersih dari tetangga, harap dimaklumi. Ini adalah bagian dari pendidikan karakter dan kontribusi kita terhadap pelestarian lingkungan,” ucapnya. (Rsd)