Garisjabar.com- Beberapa siswi kelas 9 SMPIT Cendekia tampak berlenggak lenggok di atas catwalk. Mereka tampil cantik dan penuh percaya diri.
Akan tetapi, yang paling menarik dan menyita perhatian adalah busana yang mereka kenakan. Betapa tidak, gaun indah berwarna-warni itu terbuat dari barang bekas.
Sebut saja mulai dari plastik, kardus bekas, karton, perca hingga karung goni. Yang paling istimewa, gaun-gaun itu dibuat oleh tangan terampil para siswa di bawah bimbingan guru dan wali kelas masing-masing.
“Mereka membuat sendiri gaunnya. Pengerjaannya di sekolah didampingi guru. Jadi benar-benar siswa yang mendesain dan membuat gaunnya, tanpa bantuan orang tua,” ujar Kepala SMPIT Cendekia Destia Meginta, Selasa (16/12/2025).
Sementara itu, ada empat siswi yang tampil dengan empat tema busana yang berbeda. Mulai dari tema hutan, Bunga Rafflesia, tema laut hingga gaya bangsawan eropa yang elegan.
Peragaan busana ini merupakan bagian dari gelar kokurikuler Gaya Hidup Berkelanjutan yang ditampilkan dalam Edu Fest.
Namun, secara keseluruhan ada tiga kokurikuler, dua lainnya adalah Demokrasi yang ditunjukkan dengan orasi siswa serta Penguatan Karakter Spiritual dan Akhlak melalui pembacaan Surat Al-Mulk oleh para siswa.
“Edu Fest ini merupakan kegiatan yang menampilkan kerja keras dan pembelajaran para siswa sejak awal semester 1. Mereka telah mengimplementasikannya dan Edu Fest ini jadi wadah kreativitas dan unjuk kabisa siswa,” ucap Destia.
Senada disampaikan Ketua Panita Edu Fest Iqbal Maulana Yusuf. Ia menyebutkan, melalui Edu Fest ini para siswa telah berhasil menunjukkan kreasi dan kreativitasnya.
“Para siswa bahkan telah berhasil menunjukkan kreasinya melebihi ekspektasi para guru. Insyaallah ke depan Edu Fest akan digelar lebih gebyar,” kata Iqbal.
Terpisah, Ketua Dewan Pembina Yayasan Yasri Purwakarta yang menaungi SMPIT Cendekia, Agus Muharam, mengapresiasi kreativitas para siswa.
“Kami menyambut baik Edu Fest. Ini gambaran keberhasilan kokurikuler yang telah diberikan sepanjang satu semester ini. Semoga para siswa semakin kreatif dan tumbuh jiwa entrepreneur-nya,” ungkap Agus. (Don)

