Prevalensi Stunting Turun 9,5 Persen di Purwakarta

oleh -132 Dilihat

Garisjabar.com- Prevalensi stunting di Kabupaten Purwakarta menurun 9,5 persen di banding tahun sebelumnya.

Sebelumnya, prevalensi stunting di daerah tersebut pada 2023 sebesar 24 persen. Sedangkan pada 2024 menjadi 14,5 persen.

Hal ini, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada akhir April 2024.

Penurunan sebesar 9,5 persen ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Norman Nugraha, saat membuka kegiatan Aksi Perencanaan Pemerintah Desa dan Kelurahan dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Selasa (27/52025), di Bale Sawala Yudistira, Kompleks Pemkab Purwakarta.

“Alhamdulillah, melalui kerja sama seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat, angka stunting berhasil kita turunkan secara signifikan,” kata Norman yang juga menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Purwakarta.

Acara tersebut dihadiri para camat, kepala desa, lurah, serta kepala puskesmas se-Kabupaten Purwakarta.

Menurut Norman Nugraha, keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi lintas sektor dan pelaksanaan program intervensi yang konsisten.

Ia mengakui masih ada wilayah yang menjadi perhatian khusus, yakni Kecamatan Plered dan Maniis. Kedua wilayah tersebut mencatat angka stunting yang relatif tinggi.

“Salah satu kendalanya adalah jumlah balita yang cukup besar. Kami akan lakukan intervensi lebih intensif di sana,” ujarnya.

Norman Nugraha juga mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menjaga sanitasi lingkungan sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini.

Selain itu, salah satu upaya yang harus menjadi perhatian adalah anak-anak yang masuk ke dalam kategori waisting, atau dapat dikatakan sebagai “calon stunting” dan melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol pencegahan stunting yang ideal.

Sementara, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Purwakarta dalam mendukung target nasional penurunan stunting pada 2025. (Rsd)