Petani Ikan Dalam Keramba di Jatiluhur Keluhkan Harga Ikan Terus Turun

oleh -59 Dilihat

Garisjabar.com- Petani ikan dalam keramba jaring apung (KJA) di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, mengeluhkan turunnya harga jual ikan mas dan ikan nila hitam sejak April 2025.

Penurunan harga ini terjadi sejak hari Raya Idul Fitri, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan.

Harga ikan mas sebelumnya berada di kisaran Rp 22 ribu per kilo, namun kini menjadi Rp18 ribu. Sedangkan ikan nila hitam yang sebelumnya dijual seharga Rp 20 ribu per kilo, turun menjadi Rp17 ribu.

Kondisi ini membuat petani ikan keramba di waduk Jatiluhur kesulitan menutupi biaya operasional.

Apalagi ditambah biaya kebutuhan hidup yang meningkat semakin timpang dengan pendapatan petani ikan yang kian menyusut.

Salah satu petani jaring apung asal Kampung Galumpit, Desa Galumpit, Kecamatan Tegal Waru, Bayu mengaku mengalami kerugian besar akibat merosotnya harga ikan.

“Kami bisa rugi sampai Rp 3 juta per wadah, dan harus bayar pakan dan cicilan ke bank. Kalau begini terus benar-benar kewalahan,” kata Bayu. Kamis (26/6/2025).

Membuat para petani ikan keramba semakin terjepit secara ekonomi.

Bayu mengaku bahwa satu wadah ikan membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit. Selain itu, harga pakan yang terus naik, juga ditambah kewajiban membayar pinjaman modal usaha ke lembaga keuangan.

Menurutnya, kondisi ini bukan hanya dialami oleh satu dua petani, melainkan hampir seluruh petani ikan di sekitar Waduk Jatiluhur.