Garisjabar.com- Kerugian akibat terkena banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) beberapa pekan lalu ditaksir mencapai Rp 8 miliar. Kerugian itu terdiri dari kerusakan rumah warga dan peralatan rumah tangga hingga kendaraan.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, pemerintah daerah dan provinsi telah menurunkan bantuan bagi korban terdampak banjir. Namun baru fokus untuk menangani kebutuhan logistik untuk warga yang terkena banjir.
“Pak Gubernur juga memberikan bantuan Rp 1 miliar (untuk penanggulangan bencana) dan pemkab Bandung Barat juga memberikan bantuan Rp 1,1 miliar, tapi bantuan ini bukan untuk infrastruktur hanya saja untuk logistik,” ujar Aa Umbara saat meninjau lokasi banjir di Kampung Pajagalan, Desa Cipeundeuy, Padalarang, KBB pada Selasa (7/1/2020).
Hal tersebut, untuk penanganan terhadap rumah warga yang terkena banjir, Aa Umbara telah menggalang sumbangan dari ASN di lingkungan Pemkab Bandung Barat. Saat ini telah terkumpul dana mencapai Rp 300 juta.
“Ini yang kami bagikan untuk membeli semen, batu bata, pasir bagi rumah warga yang rusak akibat banjir,” kata dia.
Namun seperti diketahui, pada Selasa (31/12) lalu, terjadi 11 kejadian bencana banjir di KBB, meliputi 11 desa di kecamatan Ngamprah dan Padalarang. BPBD mencatat tak kurang 462 KK atau 1.529 jiwa terdampak banjir.
Sementara mengenai tanggul yang ikut jebol akibat banjir, Pemkab Bandung Barat berencana membangun ulang dengan yang lebih kuat dan tahan banjir.
“Tanggul yang sekarang diperkuat agar lebih tahan, agar jangan sampai jebol lagi,” ujarnya.
Nanti tanggul tersebut, ditargetkan rampung dalam dua atau tiga minggu ke depan.
“Maksimal satu bulan, kita juga akan melakukan pengerukan agar sedimentasi di sungai bisa diangkat, kami minta warga juga menjaga agar tak penyempitan sungai,” ucapnya. (Frn)