Garisjabar.com- Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) telah menjadi mitra pemerintah dan pelopor penggerak sektor pertanian di Kabupaten Purwakarta.
Namun, keputusan penting diambil dalam Rembug Madya Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat yang digelar di Aula Diorama, Tajug Gede, Cilodong, Purwakarta, pada Rabu (12/2/2025).
Hal ini, dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa Hari Krida Pertanian (HKP) 2025 akan diselenggarakan di wilayah pedesaan, bukan di pusat kota.
Ketua KTNA Kabupaten Purwakarta, Ujang Alim, menegaskan bahwa pemindahan lokasi HKP ke pedesaan adalah langkah yang tepat.
“Pertanian harus dekat dengan petani. Jangan sampai acara pertanian justru digelar di tengah kota yang jauh dari lahan pertanian,” kata Ujang Alim.
Menurut Ujang, keputusan ini juga sejalan dengan visi Bupati terpilih yang ingin mengembalikan dan fokus pembangunan pertanian ke desa-desa.
“Pertanian harus kembali menjadi prioritas utama khususnya di wilayah pedesaan. Petani harus merasakan langsung manfaat dari kebijakan yang dibuat,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purwakarta, Sri Jaya Midan, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap regenerasi petani.
“Data e-RDKK menunjukkan mayoritas petani kita sudah berusia tua. Regenerasi petani menjadi tantangan besar,” kata Midan.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan pemahaman teknologi di kalangan petani agar sektor pertanian semakin maju dan berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua KTNA Jawa Barat, H. Otong Wiranta mengatakan, pentingnya koordinasi antara KTNA dan pemerintah daerah untuk menyukseskan HKP 2025. Bahkan dirinya pun menyoroti tantangan pasca-panen yang sering kali diabaikan oleh petani dan pemerintah.
“Yu, urang mageuhkeun patani jeung nelayan, menuju Jawa Barat Istimewa!”( hayo kita mempererat petani sama nelayan menuju Jawa Barat Istimewa),” ujar Otong, mengutip tema rembug kali ini.
Dengan pemindahan lokasi HKP ke pedesaan, diharapkan bisa lebih menyentuh langsung kebutuhan petani dan nelayan. Selain sebagai ajang apresiasi bagi para pelaku pertanian, HKP 2025 di Purwakarta juga menjadi momentum kebangkitan sektor pertanian di Jawa Barat. (Rsd)