Ketua GPRI Purwakarta Soroti Proyek SPAM Tak Jelas

oleh -148 Dilihat

PURWAKRTA, garisjabar.com- Diduga pelaksanaan pekerjaan proyek Dana Alokasi khusus (DAK) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Taringgullandeuh dengan nilai kontrak tidak jelas. Selasa (28/12/2021).

Sementara tidak ada satu kalimat pun dari Kades Taringgullandeuh maupun Ketua KKM bahwa anggaran 2.5 miliar, diadendum menjadi 1.8 miliar.

Namun pekerjaan SPAM dinilai janggal, sehingga Ketua (GPRI) Gempar Peduli Rakyat Indonesia Kabupaten Purwakarta Tedi Sutardi, menyoroti pekerjaan tersebut.

Dana Alokasi khusus (DAK) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan nilai anggaran mencapai Rp. 2,5 Miliar itu juga sempat disorot oleh Ketua GPRI Kabupaten Purwakarta Tedi Sutardi dan hingga kini belum rampung.

“Iya kenapa pekerjaan 2,5 miliar ini telah melebihi jatuh tempo, jelas ini nanti akan berdampak terhadap uang negara,”katanya.

Kabid Perkim Dinas Cipta Karya dan Pemukiman, Burhan Nurdayan, Senin (27/12/2021) mengatakan bahwa anggaran SPAM Desa Tarunggullandruh ada adendum.

“Hanya, kami lupa mencabut papan informasi yang tertera masih 2.5 miliar,” ujar Burhan Nurdayan.

Namun Ia pun mengakui bahwa penyelesaian SPAM Desa Taringgullandeuh tidak akan selesai tahun ini. Banyak masalah sehingga ada keterlambatan.

Disinggung soal adendum anggaran DAK ada aturan harus di bulan September. Ia mengatakan boleh. “Kata siapa tidak boleh. Aturannya ada kok,”kata Burhan Nurdayan.

Ketua GPRI Kabupaten Purwakarta, Tedi Sutardi mengatakan, bahwa dirinya tahu adendum yang dilakukan oleh Dinas Cipta Karya terkait anggaran sudah sesuai dengan juknis atau belum. Kata Tedi, kalau tidak salah adendum harus sudah diajukan paling telat bulan September.

“Kan yang jadi masalah sekarang pihak KKM maupun Kades, tidak mengetahui adanya adendum,” ungkapnya.

Saat dihubungi Ketua KSM, H. Parmin mejelaskan, bahwa KSM hanya menerima 1.8 miliar. “Mungkin baru segitu, nanti ada tambahannya,” ujar Parmin.

Setelah diberitakan sebelumnya, Kades Taringgullandeuh Khoerudin, membantah anggaran yang diterima 2.5 miliar, yang benar hanya 1.8 miliar.
(Rsd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *