Garisjabar.com- Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji berharap pemerintah melakukan formulasi ulang kurikulum pada masa pandemi. Kamis (18/6/2020).
Sehingga, dari hasil evaluasi, penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama tiga bulan terakhir ini tidak efektif karena beberapa target kurikulum tidak tercapai.
“Target kurikulum tidak tercapai karena kurikulum normal diterapkan pada situasi pandemi. Ini sangat tidak efektif harus dipersiapkan betul sebelum masuk tahun ajaran baru ini,” kata Ubaid, Rabu (17/6/2020).
Namun itu, kurikulum yang sesuai kondisi saat ini diperlukan agar ada target pendidikan yang akan dicapai selama masa pandemi ini.
Hal itu, ia mendorong perlu adanya koordinasi dari pemerintah pusat agar panduannya dapat diimplementasikan oleh pemda. Sehingga, beberapa hal perlu diselaraskan bersama.
Sementara, Ubaid juga menyoroti 6% sekolah di zona hijau yang diperbolehkan untuk dibuka kembali apabila memenuhi persyaratan pemerintah pusat. Menurut Ubaid, secara teknis sangat rumit bagi sekolah dalam menerapkannya.
“6% wilayah zona hijau buka sekolah ini juga tidak jelas pelaksanaannya nanti karena ada persyaratan apabila orang tua khawatir dan tidak perkenankan anak sekolah, maka diperbolehkan. Ini tentu membingungkan sekolah dan guru yang harus melayani tatap muka bagi yang enggak mau masuk sekolah. Mereka harus dilayani semuanya,” ucapnya. (Rht)