PURWAKARTA, garisjabar.com- Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah ditetapkan jatuh pada tanggal 20 Juli 2021. Namun saat ini, harga hewan kurban di Pasar Ciwareng Purwakarta mengalami kenaikan harga antara 20-30%. Kenaikan ini dipicu banyaknya permintaan kinsumen hewan kurban sejak dua pekan lalu.
Idul Adha biasanya dirayakan dengan memotong hewan kurban seperti kambing, domba, sapi, maupun kerbau, kemudian membagikan dagingnya kepada masyarakat di sekitar orang yang berkurban.
Harga hewan kurban pun beragam, biasanya disesuaikan dengan jenis dan bobot hewan tersebut.
Namun sebelumnya harga hewan kurban sapi bobot 2 kuwintal dikisaran 12 juta, sementara saat ini mencapai 15-16 juta.
Meskipun Purwakarta sedang menerapkan PPKM darurat Covid-19, tapi di pasar tersebut terpantau dihari pasar yang jatuh hari senin.
Sementara itu, ada sekitar 400 hewan kurban jenis sapi dan kerbau masuk di Pasar Ciwareng, selain dari Jawa Barat, Jawa Tengah juga Jawa Timur. Namun biasanya hewan kurban didatangkan juga dari Lampung sejak di berlakukanya PPKM Darurat tidak bisa masuk di pasar ini.
Kepala UPTD Pasar Hewan Ciwareng, Purwakarta, Dang Amal Mustaba mengatakan, hewan kurban yang datang ke Pasar Hewan Ciwareng dan sudah melalui uji karantina bebas penyakit walaupun ada yang sakit dikarenakan hewan itu kelelahan di perjalanan serta tidak bisa makan. Rabu (14/7/2021).
Pandemi Covid-19, harga hewan kurban bukanya turun tapi naik.
Sapi bobot 2 kuwintal sebelumnya 12 juta, saat ini Idul Adha yang tinggal sepekan harga sapi mencapai 15-16 juta.
Sementara, bobot 5 kuwintal mencapai 38-40 juta. Saat ini hewan kurban yang banyak diminati konsumen jenis sapi Bali dan Madura yang harganya kurang dari 20 juta dengan cukup umur sebagai syarat kurban yang harus dipenuhi.
Menurut Dang Amal Mustaba menyapaikan, harga hewan kurban sapi hidup mencapai 60.000-65.000/ kg. Mendekati Idul Adha dipastikan harganya naik kembali. (Rsd)

