Garisjabar.com- Muralis muda asal Purwakarta, Chitia Amalia, kembali menghadirkan karya mural penuh makna di Kelurahan Nagri Kaler, RT 11 RW 02, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.
Sementara, dalam proses pembuatan mural tersebut melibatkan para siswa SMK Bina Kerja ini, Chitia mengangkat tema pelestarian budaya lokal dan pentingnya toleransi di kalangan generasi muda.
Namun, mural merupakan karya seni lukis yang dibuat langsung pada dinding, tembok, atau permukaan permanen lainnya seperti langit-langit.
Chitia mengatakan, pesan utama dalam karya mural ini adalah mengajak Gen Z untuk mengingat, mencintai, dan melestarikan budaya daerah, khususnya budaya Sunda yang menjadi identitas Kabupaten Purwakarta.
“Sebagai generasi muda harus mengingat dan melestarikan budaya, khususnya yang ada di Purwakarta,” ujar Chitia saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2025).
Ia juga mengajak untuk menjauhi kenakalan remaja dengan cara mengenal budaya, berpartisipasi dalam kegiatan positif, serta memanfaatkan digitalisasi dengan baik.
Menurutnya, karya mural ini juga menjadi bentuk edukasi terhadap berbagai permasalahan sosial seperti bullying dan perilaku tidak menghargai sesama.
Melalui seni mural, Chitia berharap pesan moral tentang toleransi, saling menghargai, dan menghormati perbedaan bisa tersampaikan dengan cara yang menarik dan menyentuh hati.
“Bullying itu bukan hanya soal fisik, tapi juga tentang bagaimana kita memandang orang lain. Penting bagi kita semua untuk belajar menghargai dan bertoleransi, baik di sekolah, lingkungan sekitar, maupun di rumah,” kata Chita.
Selain itu, untuk proses pengerjaan mural ini direncanakan berlangsung selama satu pekan, dengan melibatkan banyak pihak. Chitia menyampaikan bahwa pengerjaan dimulai dari tahap pembuatan sketsa, dasar warna, hingga penyelesaian detail dan tahap finishing.
“Hari pertama sampai kedua kita buat pola dan dasar sketsa, hari ketiga masuk ke detail, dan hari keempat sudah mulai finishing. Teknik yang digunakan adalah double grid, dengan bahan cat kuas bilox serta peralatan sederhana seperti tangga,” ucap Chitia.
Sementara itu, Hadi, Ketua RT 11 RW 02 Kelurahan Nagri Kaler, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan tersebut.
Ia menyebut bahwa kehadiran mural tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai sosial dan edukatif bagi masyarakat.
“Tanggapan masyarakat sangat positif. Kegiatan mural ini tidak hanya mempercantik lingkungan, tapi juga mengajarkan nilai sosial dan kebersamaan,” ujar Hadi.
Ia juga berharap generasi muda, terutama di lingkungannya agar dapat terus menghargai sesama, bertoleransi, dan tidak melupakan budaya yang menjadi jati diri.
“Melalui kolaborasi antara seniman dan pelajar, kegiatan ini diharapkan menjadi ruang belajar dan apresiasi seni bagi anak muda Purwakarta untuk terus berkarya sekaligus menjaga warisan budaya lokal agar tetap hidup di tengah arus modernisasi,” ungkapnya. (Rsd)