Ahmad Sanusi Geser Dedi Mulyadi Jadi Calon DPR RI

oleh -272 Dilihat

PURWAKARTA, garisjabar.com- Mundurnya Dedi Mulyadi dari Partai Golkar membawa berkah bagi Ahmad Sanusi. faktanya bisa menggantikan posisi Dedi Mulyadi sebagai calon Anggota DPR RI untuk daerah pemilihan yang ditinggalkan Dedi Mulyadi, yaitu Jabar 7, Purwakarta, Karawang dan Bekasi.

Sementara politik itu bukan soal kesetiaan yang abadi, tetapi kepentingan yang abadi. PolitikĀ  bukan sekedar peruntungan, namun sebuah pertarungan lazim dalam politik, lawan jadi kawan juga kawan jadi lawan. Karena politik lekat dengan intrik, politik sarat saling tarik menarik.

Ahmad Sanusi sekretaris DPD Golkar Purwakarta mendapat restu dari DPP Golkar untuk maju menjadi calon Anggota DPR RI menggantikan posisi yang ditinggalkan Dedi Mulyadi. Tak hanya itu,

Pasca hengkangnya Dedi Mulyadi dan anaknya Maula Akbar, beserta kroninya dari Partai Golkar. Peristiwa itu bak sebuah berkah bagi keluarga besar Partai Golkar Purwakarta, begitu juga bagi elit partai tertentu termasuk para petinggi partai tingkat Kecamatan.

Konstelasi politik berubah dalam hitungan detik. Terlepas para pemain politik itu untuk memposisikan aman, atau sekedar menyelam sehingga kemudian membangun perlawanan.

Di balik kesemuanya, ada kesan yang terlintas dalam guratan wajah Sekretaris DPD Partai Golkar Purwakarta. Seperti mengisyaratkan sebuah gambaran, ibarat peribahasa “Tak kan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia”.

Pengamat Politik Agus Yasin bersuara, dalam pemaknaannya, ada dua sisi yang terpancar bersama kelompoknya. Antara kesukaan terlepas dari belengu, serta kekhawatiran menghadapi kemungkinan sebulan ke depan.

Dan tidak bisa dipungkiri dengan kepura puraan yang diperlihatkan saat ini, sepertinya ada bentuk kegembiraan atas hengkangnya “sang fenomena” partai.

“Di sisi lainnya, berkiblatnya seketika ke penguasa partai sekarang ini. Bisa diduga hanya untuk menunjukan, bagaimana memposisikan diri dalam masa transisi dan dinamisasi keadaan,”Kata Agus Yasin. Minggu (14/5/2023.

Namun kata Agus Yasin, menelisik secara seksama yang diperlihatkan mereka, hakekatnya sedang menikmati kegembiraan. Walaupun diantaranya ada yang jujur, ada juga yang terkesan malu malu dan semu.

“Yang jelas, dengan seperti itu. Diakui atau tidak, mereka sedang melakonkan penghianatan dari kesetiannya pada penguasa partai terdahulu. Dan sedang memperagakan kelucuan pada pengendali partai sekarang,”ucapnya. (Rsd)