PURWAKARTA, garisjabar.com- Pedagang hewan kurban di Purwakarta mengaku sepi di tengah kondisi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Namun, pedagang hewan kurban jelang Idul Adha yang biasanya menjadi momen penjualan domba terbaik. Sehingga minat beli masyarakat pun dirasa berkurang yang berdampak pada menurunnya omzet penjualan.
Menurut Cucu pedagang domba di Jalan Kemuning Kelurahan Negeri Kaler mengatakan, seharusnya selama moment Idul Adha, peternak biasanya menikmati kenaikan harga 10 persen bahkan sampai 25 persen dari harga normal.
Kata Cucu, lantaran adanya wabah PMK, pedagang terpaksa justru harus merasakan penurunan omzet antara 10-15 persen.
Selain itu, untuk penjualan tahun ini menurun tidak seperti tahun sebelumnya.”Sepi, sehari paling satu atau dua ekor yang beli tidah seperti tahun sebelumnya,”ujar Cucu. Kmais (7/7/2022).
Cucu pedagang hewan kurban domba bisanya penjualan harga normal rata-rata 2,6 sampai 2,7 per ekor. Namun saat ini, harga mencapai 29 sampai 3 juta.
“Harga segitu domba biasa, kalau untuk domba besar 4 sampai 5 juta,”kata Cucu.
Untuk penjualan domba besar itu harga normal biasanya 4,2 sampai 4,3 juta.” Alhamdulillah domba di sini semua sehat,”ucap Cucu. (Rsd)

