Garisjabar.com- Stunting masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi di Purwakarta saat ini. Rabu (13/8/2025).
Kasus stunting di Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, mengalami peningkatan signifikan.
Selain itu, stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama.
Berdasarkan data pemerintah setempat, jumlah balita terindikasi stunting pada Mei 2025 mencapai 175 anak, atau naik lebih dari 27 persen dibandingkan periode September 2024 yang tercatat sebanyak 137 anak.
Untuk menekan angka tersebut, Pemerintah Kecamatan Purwakarta bersama tim medis dan kader posyandu menggelar pemeriksaan kesehatan bagi balita yang menunjukkan gejala stunting.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Kecamatan Purwakarta sejak Senin (11/8/2025) dengan sasaran seluruh balita yang masuk dalam kategori rawan stunting.
Camat Purwakarta, Aan, menyampaikan peningkatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pola asuh, pola makan, dan pola hidup keluarga.
“Kami meminta kader posyandu di setiap kelurahan dan desa untuk rutin melakukan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat, agar angka stunting dapat ditekan,” kata Aan.
Ia mengatakan, penanganan stunting tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah.“Perlu kolaborasi antara orang tua, petugas kesehatan, kader posyandu, dan pemerintah, agar kasus stunting di wilayah ini dapat terus berkurang,” ucap Aan.
Sementara, penurunan angka kasus stunting di Purwakarta masih jauh dari batas yang ditentukan WHO, yakni 27 persen.
Kasus stunting sering dikorelasikan dengan pendek. Padahal, kasus stunting tidak hanya sebatas pendek menurut standar WHO.
Penyebab stunting bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya:
1. Kekurangan gizi
Faktor utama penyebab stunting pada anak adalah kurangnya asupan gizi dan nutrisi sejak 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Akibatnya, anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang dan perkembangan otak yang terhambat.
Salah satu warga, Rahmawati, mengaku terbantu dengan adanya pemeriksaan ini.
“Saya sengaja membawa anak untuk diperiksa. Pemeriksaan ini meringankan beban orang tua karena membantu mengetahui kondisi anak sejak dini,” ujar Rahmawati.
Pemerintah memastikan akan terus mengintensifkan program pencegahan stunting melalui pemeriksaan rutin, edukasi gizi, serta pemenuhan asupan makanan bergizi bagi balita, demi menekan angka kasus di masa mendatang.(Rsd)