Ribuan Ojol di Purwakarta Menuntut Terkait Payung Hukum dan Legalitas Roda Dua

oleh -262 Dilihat

Garisjabar.com- Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Purwakarta gelar aksi menuntut terkait payung hukum dan legalitas roda dua.

Aksi tersebut dimulai dengan long march dari Jalan Veteran menuju Pemkab Purwakarta.

Namun, mereka ketidakpuasan terhadap kondisi kesejahteraan dan keadilan dalam kemitraan antara pengemudi ojol dan aplikator.

“Bukan sekadar aksi jalanan. Hari ini kami memadamkan aplikasi. Tidak ada layanan transportasi, makanan, atau kirim barang,” kata Iman Sahrul selaku Koordinator Aksi kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).

Menurutnya, ini adalah akumulasi dari keresahan panjang para pengemudi terhadap kebijakan aplikator yang semakin membebani mereka.

Ia menyoroti sistem “hemat” dan “prioritas” yang justru membuat penghasilan mitra makin tertekan.

“Setiap hari kami harus mengejar target, bersaing secara tidak sehat demi mendapatkan bonus yang semakin sulit dicapai. Kami hanya ingin keadilan, bukan belas kasihan,” ujar Iman.

Para ojek online (ojol) juga melakukan offbid massal, sebuah bentuk pemogokan digital dengan menonaktifkan akun mereka dari tengah malam hingga malam berikutnya.

Selain itu, mereka menuntut perlindungan pemerintah dan kebijakan yang lebih manusiawi dari perusahaan aplikasi.

“Kami mohon maaf kepada warga Purwakarta jika hari ini aktivitas Anda terganggu. Tapi ini perjuangan kami untuk masa depan yang lebih layak,” kata Iman.

Jika tuntutan tak ditanggapi, kata Iman, ojol di Purwakarta siap menggelar aksi lanjutan yang lebih besar.

“Kami juga menuntut kepada pemerintah agar kami mendapatkan payung hukum yang jelas sebagai pengemudi ojek online.”

“Selain itu, kami juga ingin tarif layak yang diatur oleh pemerintah, agar pihak aplikator tidak semena-mena mengambil potongan hasil kerja keras kami yang berada di jalan,” ucapnya.

Sehingga, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalah ini. (Rsd)