40 Siswa Nakal di Purwakarta Ikuti Pelatihan di Markas Armed

oleh -235 Dilihat

Garisjabar.com- Pemda Purwakarta melakukan kerjasama dengan pihak TNI Resimen 1 Sthira Yudha 1 Kostrad. Jumat (2/5/2025).

Sementara, Kabupaten Purwakarta mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Jawa Barat yang menjalankan program pendidikan semi militer bagi siswa bermasalah, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Sebanyak 40 siswa dari berbagai sekolah SMP di Purwakarta resmi mengikuti program ini di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha/1 Kostrad, yang berlokasi di Jalan Raya Sadang-Subang.

Program ini bertujuan membentuk kembali karakter siswa agar lebih disiplin, dan bertanggung jawab, hingga menghormati orang tua.

Namun, pada peluncuran perdana program tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi dan Bupati Purwakarta Saepul Bahri yang akrab disapa Om Zein mendampingi para siswa ke markas militer, bersama para orang tua.

“Hari ini kita mulai pendidikan militer, diawali dari Kabupaten Purwakarta,” kata Gubernur Dedi Mulyadi. Kamis (1/5/2025).

Ia menyampaikan bahwa program ini akan berlangsung minimal selama 6 bulan dan bisa diperpanjang hingga 1 tahun, tergantung perkembangan siswa.

Menurut Dedi Mulyadi, program ini dirancang bukan untuk menghukum, melainkan untuk membentuk mental dan kedisiplinan para siswa.

“Semoga mereka bisa berubah, jadi anak yang lebih baik ke depannya, dan tidak melawan orang tua, juga tidak nakal lagi,” ucap Dedi Mulyadi.

Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein yang akrab disapa Om Zein saat memberi arahan terhadap 40 siswa yang mengikuti pendidikan semi militer di Resimen Armed Sadang.

Bupati yang akrab disapa Om Zein
menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung program tersebut. “Anggarannya sudah siap. Mulai hari ini mereka resmi masuk barak pelatihan,” ujar Om Zein.

Ia berharap program ini mampu melahirkan generasi muda yang lebih baik juga tangguh dan berakhlak baik. “Semoga mereka pulang nanti sebagai pribadi yang lebih disiplin dan menghargai orang tua,” kata Om Zein.

Program ini menjadi percontohan di Jawa Barat, dan jika sukses, akan diterapkan di kabupaten/kota lainnya. Purwakarta kini tak hanya dikenal sebagai kota industri dan budaya, tapi juga pelopor pembinaan karakter siswa bermasalah melalui pendekatan militer. (Rsd)